Tentang Saya

Arsip blog

Statistik Milan Dipecundangi Inter


Selebrasi gol Diego Milito ke gawang Milan (Foto: Getty Images)

MILAN - Inter Milan menghadirkan mimpi buruk untuk AC Milan. Selain memenangi gengsi di Derby Della Madonnina, Inter juga memupuskan peluang I Rossoneri untuk mempertahankan gelar scudetto musim ini.

Inter menjamu Milan dalam laga Derby Della Madonnina ke-290 di Giuseppe Meazza, Senin (7/5/2012) dini hari tadi. Banyak kalangan menilai, duel ini bakal jadi penentu peluang scudetto Milan.

Ternyata benar saja. Drama enam gol yang tercipta di Meazza memberikan kemenangan 4-2 untuk Inter. Otomatis peluang Milan untuk terus berjuang mempertahankan scudetto pun musnah.

Pasalnya, pada saat bersamaan Juventus menang 2-0 atas Cagliari. Dengan keunggulan empat poin di sisa satu pertandingan, Milan dipastikan tak bisa mengejar poin Juve.

Bicara soal kemenangan Inter, skuad besutan pelatih muda Andrea Stramacioni memang bisa dikatakan pantas keluar sebagai pemenang. Terlepas dari tiga penalti, di mana dua diantaranya diberikan wasit untuk Inter, skuad La Beneamata juga unggul dalam penguasaan bola, yakni 55 – 45, demikian dikutip Soccerway, Senin (7/5/2012).

Dari segi tembakan ke gawang, Inter juga unggul dengan melepaskan 10 tembakan mengarah ke gawang, sementara Milan hanya melepaskan enam tembakan ke gawang Julio Cesar.

Berikut statistik Derby Della Madonnina jilid ke-290:
Laga: Inter Milan vs AC Milan
Skor: 4 – 2
Pencetak gol: Diego Milito (14, 53 (pen), 80 (pen), Maicon 87’): Zlatan Ibrahimovic (44’ pen, 46’).
Venue: Giuseppe Meazza (Milan)
Penonton: 43.000
Tendangan pojok: 10 – 4
Tendangan ke gawang: 10 – 6
Tendangan meleset: 5 – 8
Pelanggaran: 16 – 10
Offside: 2 – 3
Ball possession: 55 – 45
Kartu kuning: 4 – 3
Kartu merah: -

Stramaccioni: Kemenangan Spektakuler Inter


Pelatih Inter, Andrea Stramaccioni Foto: Getty Imagaes (Foto Reuters)

MILAN - Pelatih Inter Milan Andrea Stramaccioni senang bukan kepalang menandai laga derby perdananya dengan kemenangan. Pelatih yang ditunjuk menggantikan Claudio Ranieri ini pun menyebut kemenangan Inter kali ini spektakuler.

Inter dan Milan menampilkan permainan menarik saat bentrok pada laga bertajuk Derby Della Madoninna ke-290, Senin (7/5/2012) dini hari tadi. Drama enam gol yang terjadi di Giuseppe Meazza memberikan kemenangan 4-2 La Beneamata, sekaligus memberikan gelar scudetto untuk Juventus yang pada saat bersamaan menang 2-0 atas Cagliari.

“Ini pertandingan yang indah, emosional, menarik dan berlangsung terbuka. Kedua tim sama-sama ingin menang,” tutur Stramaccioni dikutip Football-Italia selepas laga.

“Kami memainkan sepakbola berkualitas malam ini, dengan karakter dan keinginan untuk sukses. Kami sempat kehilangan fokus saat unggul 1-0 dan kemudian berbalik tertingggal 1-2,” sambungnya.

“Penting bagi kami meraih kemenangan dan kami mampu mampu melakukannya di pertandingan spektakuler. Babak pertama berjalan sempurna, terlepas beberapa insiden. Ada sedikit kekecewaan setelah Milan mendapatkan hadiah penalti, namun saya merasa harus mengembalikan motivasi pemain ke jalur yang tepat. Dan untungnya para pemain memberikan reaksi tepat usai gol Ibra,” pungkasnya.

Dengan kemenangan ini, Inter terus membuka peluang untuk bisa tampil di Liga Champions musim depan. Saat ini Inter masih nangkring di urutan enam klasemen sementara, atau hanya terpaut tiga angka dari Udinese di urutan tiga.

Perjalanan Juve Menuju Campione d'Italia


Para punggawa Juve melakukan selebrasi (foto: Reuters)

TRIESTE – Juventus telah kembali ke masa kejayaannya. Enam tahun setelah pengalaman yang memalukan, terdegradasi ke Serie B akibat tersandung kasus Calciopoli. Kini Scudetto kembali ke tangan mereka untuk membuktikan bahwa Juve yang terbaik di Serie A.

Secara keseluruhan, Juve melewati musim ini dengan kesempurnaan. Dalam 37 giornata yang mereka jalani, tak sekalipun anak-anak asuhan pelatih Antonio Conte mengecap kekalahan. Alhasil dengan 22 kemenangan dan 15 kali seri menjadikan poin 81 yang diraih Juve hingga saat ini tak mungkin terkejar Milan pada pertandingan giornata 38.

Berikut giornata-giornata penting yang dijalani Juve:
- Giornata pertama
Juventus membuat start bagus kala bertanding di markas barunya, Juventus Stadium, mereka mengalahkan AC Parma 4-1. Sementara rival terberatnya, AC Milan hanya bermain imbang 2-2 dengan Lazio. Napoli yang menang 3-1 di kandang Cesena, berhak menduduki posisi kedua.

- Giornata keempat dan kelima
Juve kehilangan capolista mereka, karena hanya bermain imbang di dua laga (melawan Bologna dan Catania dengan skor kembar 1-1).

- Giornata keenam
Namun tak lama kemudian Juve kembali menjejaki puncak klasemen, setelah berhasil mengkandaskan Milan di Juventus Stadium dengan skor 2-0, lewat dua gol dari Claudio Marchisio. Juve pun memiliki koleksi 11 poin.

- Giornata kedelapan
Kembali menemukan permainan melempemnya, Juve kembali kehilangan singgasanya. Dua kali meraih hasil imbang membuat Udinese layak menggantikan posisi Juve dari puncak klasemen.

- Giornata kesepuluh
Sabtu malam 30 Oktober 2011, menjadi salah satu malam indah Juve. Pasalnya mereka berhasil menekuk Inter Milan dalam Derby d’Italia. Dengan kemenangan ini Juve kembali memuncaki klasemen sementara Serie A dengan 19 poin unggul dua angka dari Milan.

- Giornata ke-19
Memastikan juara paruh musim atau Campione d’Inverno di kandang Atalanta dengan skor 2-0. Dua gol Juve tercipta di babak kedua, lewat Stephan Lichtsteiner dan Giaccherini. Dengan 40 poin yang diraih saat itu, posisi Juventus tak bakal mampu dikejar oleh peringkat kedua, AC Milan, meski Rossoneri memetik kemenangan di kandang Novara.

- Giornata ke-25
Laga balas dendam AC Milan datang pada giornata ke-25. Mereka berupaya mengemas tiga poin. Tapi sayang Juve berhasil mengimbangi permainan agresif Rossoneri. Skor 1-1 pun menjadi keputusan akhir, meski beberapa keputusan dari wasit sempat membuat kericuhan. Namun, Milan tetap menjadi Capolista dengan 51 poin, berselisih tipis satu poin atas Juve yang berada di posisi kedua.

- Giornata ke-26
Bianconeri kembali menemui permainan yang mengecewakan, mereka ditahan imbang 1-1 oleh Chievo di kandang sendiri. Memang hasil imbang ini tetap membuat rekor tak terkalahkan si Nyonya Besar belum terpecahkan. Tapi, hasil ini membuat Juve menjauh menjadi tiga poin dengan Milan yang berada di puncak klasemen.

- Giornata ke-28
Juve kembali memasuki tren positif mereka, korban pertama dari raksasa Turin ini adalah Fiorentina. Bermain di stadion Artemio Franchi, Juve membantai La Viola 5-0. Ini merupakan kemenangan terbesar Juve di musim 2011-2012.

Hasil tersebut, juga membuat Juve terus menjaga peluang bersaing dengan AC Milan dalam memburu gelar scudetto. Dengan raihan 54 poin, Juve berhasil mempertahankan selisih empat poin (sebelumnya tujuh) dari Milan di puncak capolista.

- Giornata ke-29
Juve kembali memenangi derby d’Italia yang ke-217, usai menundukkan Inter Milan dengan skor meyakinkan 2-0. Dengan ini Bianconeri tetap menjaga jarak empat poin dengan sang Capolista, AC Milan, yang juga menang 2-1 dengan AS Roma.

- Giornata ke-30
Jarak Juve dengan Milan kembali meruncing. Bianconeri menang 3-0 dengan Napoli, sementara Milan hanya bermain imbang dengan Catania. Dengan kemenangan ini, maka Juventus mengumpulkan 62 poin. Andrea Pirlo dkk tertinggal dua poin dari pemuncak klasemen Serie A, AC Milan yang menghasilkan 64 poin dari 30 pertandingan.

- Giornata ke-31
Malam giornata ke-31 juga menjadi salah satu malam indah Bianconeri. Mereka merespons positif kekalahan AC Milan atas Fiorentina 1-2 di San Siro beberapa jam sebelumnya. Melawat ke Renzo Barbera, markas Palermo, Juve berhasil meraih kemenangan meyakinkan atas Palermo dengan skor akhir 2-0.

Hasil ini otomatis mengantarkan Juve ke singgasana Capolista yang telah lama digenggam Milan. Juve meraih 65 poin, sedangkan Milan yang tertinggal satu poin dari Juve, hanya mengoleksi 64 poin saja.

- Giornata ke-37
Giornata ke-31 itu menjadi titik balik Juve untuk terus memimpin hingga akhir musim. Bahkan, saat menghantam Cagliari 2-0 di Triesta pun menjadi malam pengesahan Bianconeri untuk menjuarai Scudetto Serie A. Pasalnya, di saat yang bersamaan Milan dihantam rekan sekotanya, Inter dengan skor 2-4.

Malam itu menjadi malam kembalinya kejayaan Bianconeri sejak terlibat kasus Calciopoli di musim 2006. Satu lagi keistimewaan dari Juve musim ini, mereka belum sama sekali mencicipi kekalahan hingga giornata ke-37.

Scudetto yang ke-28 (versi FIGC) dan scudetto ke-30 (versi Juve) bukan menjadi akhir dari kesuksesan si Nyonya Tua. Tapi anak-anak asuhan Antonio Conte ini justru akan diuji setelah mereka mencicipi kasta tertinggi di Eropa, yaitu di Liga Champions pada musim depan. So, sukses untuk pasukan Bianconeri  perjuangan kalian belumlah usai, Juventini menanti aksi-aksi spektakuler kalian di musim depan. Forza Juve . . .

Gagal Meraih Scudetto, Ibra Setia Milan


Zlatan Ibrahimovic. (Foto: Getty Images)

MILAN – Penyerang AC Milan Zlatan Ibrahimovic gagal membawa timnya memertahankan gelar Scudetto yang mereka raih tahun lalu. Meski begitu, ia mengatakan tidak akan pergi dari Milan dan akan menghormati kontraknya yang berakhir pada 2015.

Musim ini, kontribusi Ibra semakin nyata setelah ia berhasil mencetak 35 gol bagi Rossoneri di seluruh kompetisi. Bahkan, ia terdaftar sebagai pencetak gol terbanyak Serie A sementara dengan raihan 30 gol.

“Saya ingin menyelesaikan kontrak saya bersama Milan dan respek terhadapnya. Saya meminta maaf karena tidak berhasil membawa tim meraih Scudetto di saat tahun terbaik saya secara statistik,” ujar Ibra, seperti dilansir Goal, Senin (7/5/2012).

Sebelumnya, Ibra dikabarkan akan hengkang karena sudah tidak ada kecocokan dengan pelatih Massimilano Allegri. Ia digosipkan akan kembali ke Spanyol dan memperkuat Real Madrid yang dilatih oleh Jose Mourinho yang notabene mantan pelatih Ibra di Inter Milan.

Namun, Ibra kemudian membantahnya dan mengatakan masih betah di Milan. Bahkan, ia juga sempat dikabarkan akan memperpanjang kontraknya, meskipun hingga saat ini belum terlaksana.

Drogba Menuju China

Drogba Menuju China


Didier Drogba (Foto:Getty)

LONDON – Didier Drogba akhirnya berpaling ke lain hati. Drogba yang tak menemukan kesepakatan dengan manajemen Chelsea akhirnya memutuskan untuk merumput di China. Drogba akan bergabung dengan klub Shanghai Shenhua pada bulan Juni mendatang.

Drogba dikabarkan telah setuju dengan syarat prakontrak yang diberikan oleh klub Liga Super China itu. Pemain 34 tahun itu akan dikontrak selama dua tahun dengan nilai 130 ribu pounds per minggu. Keputusan ini diambil setelah pihak Chelsea menolak untuk memberikan kontrak dua tahun yang diinginkannya.

Pihak manajemen Chelsea pun mengindahkan permintaan John Terry dan Frank Lampard untuk memperpanjang kontrak pemain yang berasal dari Pantai Gading itu.

“Saya sangat ingin dia (Drogba) tetap tinggal. Dia adalah pemain yang bagus,”ujar Lampard, seperti dilansir Emirates24/7, Senin (7/5/2012).

“Saya menyukai Didier. Apapun keputusannya, apakah ia akan tinggal atau apapun itu, ia tetap menjadi legenda di Chelsea,”lanjutnya.

Pemain Pantai Gading ini telah mencetak 156 gol selama delapan tahun bersama Chelsea, termasuk saat ia mencetak gol di semifinal Piala FA dan saat melawan Barcelona di semifinal Liga Champions.

“Untuk apa yang telah dilakukannya di klub, dia layak mendapatkan semuanya. Sangatlah menyenangkan untuk bermain bersama dirinya,”ujar Lampard.

Setelah kemenangan yang diraih atas Liverpool di Wembley, Drobga mencium lambang Wembley. “Saya menciumnya untuk merayakan kemenangan dan untuk mengingatnya,”ujar Drogba.

Kapten John Terry menambahkan,”Saya harap dia akan kembali. Ini menjadi seperti sebuah hinaan karena dia sangat luar biasa saat berada di klub ini.”

“Kami harus menghadapi final Liga Champions dan setelah itu saya berharap sesuatu akan terjadi yang memungkinkan ia tetap bertahan.”

Guardiola: Messi Bantu Saya jadi Terkenal


Pep Guardiola berpelukan dengan Lionel Messi (Foto: Reuters)

BARCELONA - Pelatih Barcelona Pep Guardiola ikut gembira dengan raihan empat gol yang dicetak Lionel Messi saat Azulgrana menghajar Espanyol dengan skor mencolok 4-0.

Menurut Guardiola, penyerang internasional Argentina itu menjadi pusat perhatian selama dirinya menjabat sebagai entrenador Barcelona. Bahkan pelatih berusia 41 tahun ini menilai Messi berjasa menjadikannya pelatih terkenal.

"Leo telah menjadi pusat perhatian di semua musim saya menangani Barca, saya tidak bisa cemburu. Saya mengharapkan dia untuk terus melakukannya di masa depan,” ujar Guardiola seperti dilansir Tribalfootball, Senin (7/5/2012).

“Saya sudah mencoba untuk membantunya sebanyak yang saya bisa, dan dia membantu saya meningkatkan kemampuan melatih dan menjadi seorang pelatih yang dikenal," ungkap pelatih berkebangsaan Spanyol ini.

Dengan gestur Messi yang merayakan golnya saat melawan Espanyol dengan memeluk Guardiola, mantan pemain AS Roma dan Brescia ini berterimakasih atas sikap Messi dan semua kasih sayang yang diberikan seluruh pemain Blaugrana.

"Saya berterima kasih kepada Leo untuk gestur yang dia lakukan. Saya telah menerima banyak cinta dari para pemain Barca sepanjang waktu saya, dan situasi inilah yang mempersatukan kami,” tuturnya.

“Saya sangat mencintai mereka dan kami semua selalu mengenang apa yang telah kami raih," pungkasnya.

City Bungkam Keraguan, Lescott Bangga


Joleon Lescott (Foto: Getty)

MANCHESTER – Bek Manchester City Joleon Lescott mengaku senang timnya mampu membungkam keraguan setelah menaklukkan tuan rumah Newcastle United 2-0, Minggu (6/5/2012) malam WIB.

Memang banyak yang merasa Newcastle akan menjadi lawan yang terlalu kuat untuk City bila mereka bermain di kandang mereka sendiri, Stadion Sports Direct Arena. Namun, The Citizens membuktikan bahwa mereka tim yang juga memiliki kemampuan hebat.

"Pelatih (Roberto Mancini) mengatakan kepada kami untuk terus memiliki keyakinan lebih usai melewati babak pertama dan kami tahu belum ada banyak pertandingan musim ini, ketika kami tidak mencetak gol," kata Lescott seperti dilansir situs resmi City, Senin (7/5/2012).

"Orang-orang mengatakan betapa sulitnya pertandingan ini untuk Manchester City, tapi mereka lupa tentang betapa sulitnya juga pertandingan ini untuk Newcastle," cetus mantan pemain Everton ini.

Lescott juga memuji para pemain pengganti City yang dinilainya mampu memberikan perbedaan pada setiap pertandingan-pertandingan penting yang dijalani tim asuhan Roberto Mancini.

"Para pemain pengganti membuat perbedaan. Kami sulit untuk berhenti ketika kami berada dalam suasana hati seperti ini,” ujarnya.

“Yang kami inginkan ketika kami tertinggal dari United adalah untuk berjuang sampai pertandingan terakhir musim ini. Dan sekarang, kami masih ingin melakukan itu pada laga melawan QPR,” bebernya.

"Kami memiliki dukungan yang besar saat bermain di Newcastle dan saya yakin akan ada atmosfer luar biasa akhir pekan ini,” tandasnya.

;;